Judul Buku: Walking After You
Penulis; Windry Ramadhina
Penerbit: GagasMedia
Tahun Terbit: 2014
Nomor ISBN: (13) 978-979-780-772-6
Penulis; Windry Ramadhina
Penerbit: GagasMedia
Tahun Terbit: 2014
Nomor ISBN: (13) 978-979-780-772-6
Terlahir sebagai anak kembar mungkin merupakan kebahagiaan bagi sebagian orang. Siapa yang tak bahagia jika bisa memiliki sahabat karib sejak lahir?! Memiliki banyak persamaan, saling mengerti dan memahami, serta memiliki ikatan batin yang saling menghubungkan satu sama lain adalah beberapa hal menyenangkan yang dimiliki oleh sebagian besar anak kembar.
Anise – yang biasa disapa An, dan Arlet hampir memiliki semua itu. Mereka sama-sama memiliki ketertarikan besar pada dunia dapur, meskipun berbeda jalur. Arlet amat gemar memasak kue, sedangkan An mencintai berbagai menu masakan Italia. Mereka akhirnya menekuni hobi tersebut dan bersekolah di Le Cordon Bleu – Sydney (Hal. 82). Mereka juga memiliki impian bersama, yaitu mendirikan sebuah trattoria. Meskipun itu sebenarnya adalah impian An, namun Arlet selalu rela meleburkan mimpinya bersama impian saudara kembarnya (Hal. 112).
Segalanya menjadi terasa rumit ketika An dan Arlet menjatuhkan hati pada pria yang sama, bernama Jinendra (Hal. 81). Jinendra adalah pemilik restoran Italia bernama La Spezia. An dan Arlet sempat bekerja di restoran itu. Sebelum akhirnya situasi menjadi runyam ketika Arlet menangkap basah Jinendra tengah bermesraan dengan An pada malam ulang tahun mereka (Hal. 123). Arlet marah. Mereka berdua bertengkar hebat di dalam mobil saat perjalanan pulang. Hingga akhirnya An lepas kendali dan terjadilah kecelakaan maut yang merenggut nyawa Arlet selamanya (Hal. 126).
Sejak kepergian Arlet, An terus dihantui rasa bersalah. Selama hidupnya Arlet selalu rela mengalahkan impiannya sendiri demi impian An, tetapi An tidak pernah sekalipun melakukan hal serupa untuk Arlet – termasuk tentang Jinendra. Ia terus mengingat pertanyaan Arlet sebelum kecelakaan terjadi, “Aku bisa melepaskan impianku untukmu. Kenapa kau tidak bisa melepaskan Jinendra untukku?” (hal. 126).
An ingin membayar semua penyesalannya pada Arlet dengan cara melakukan hal-hal yang dulu ingin Arlet lakukan. Salah satunya dengan bekerja di toko kue. Dengan alasan itulah ia tak lagi bekerja di restoran, dan lebih memilih bekerja di Afternoon Tea – sebuah toko kue milik sepupunya.
An mendapat posisi sebagai asisten Julian – koki utama kebanggaan Afternoon Tea. Hubungan antara Andan Julian yang sangat fluktuatif menjadi salah satu daya tarik utama dalam novel ini. Julian yang semula sama sekali tidak mengacuhkan kehadiran An perlahan-lahan mulai melunak. Bahkan Julian mengundang An kerumahnya untuk mengajarinya membuat soufflĂ© cokelat (Hal. 66).
“Kata Arlet, pada saatnya nanti, dia pasti akan jatuh cinta kepada lelaki yang kuat dan berani seperti aku. Sementara itu, masih kata Arlet, aku pasti akan jatuh cinta kepada lelaki yang manis dan pemalu seperti dia.” (hal .295). An merasa ada beberapa sifat Julian yang membuatnya teringat pada Arlet. Hal itu membuat perasaan An mulai berubah pada Julian, meskipun ia belum yakin itu cinta karena bayangan Jinendra masih amat kental dalam benaknya.
Saat hubungan An dengan Julian sudah semakin semakin mencair, An melakukan sebuah kesalahan fatal yang mempertaruhkan nama baik Afternoon Tea (hal. 245). Bahkan Julian meminta Galuh – sepupu An sekaligus pemilik Afternoon Tea untuk memecat An. An marah pada dirinya sendiri. Ia tenggelam dalam kesedihan dan kembali disiksa perasaan bersalah pada Arlet. Galuh berkata bahwa tak seharusnya ia bekerja di Afternoon Tea hanya demi Arlet, dan melupakan bakatnya sebagai koki masakan Italia (hal. 250).
Pada saat An merasa sangat sedih karena harus dipecat dari Afternoon Tea, Jinendra kembali hadir. Laki-laki itu membawakan sebuah kabar besar untuk An, yang dulu merupakan salah satu impian besar An. Meski Jinendra harus kecewa lantaran An ternyata tak serta-merta menerimanya dengan sukacita (Hal. 299). An masih terus menimbang. Hidup untuk melakukan hal-hal yang disenangi Arlet demi membayar rasa bersalahnya, atau berdamai dengan dirinya sendiri dan kembali mengejar cita-citanya sendiri.
Walking After You merupakan novel ber-genre romance yang tidak hanya berkisah tentang hubungan percintaan antara laki-laki dan perempuan. Di sela-sela kisahnya juga akan ditemukan banyak pengetahuan tentang dunia memasak – terutama tentang kue. Meskipun kalimat-kalimatnya menggunakan bahasa baku dan sesuai dengan EYD, namun tidak menjadikan novel ini terasa kaku dan tak mengurangi nuansa romantisnya.