Pengarang: Kireina Enno
Penerbit: Bukune
Tahun Terbit: 2012
Jumlah Halaman: 302
Penerbit: Bukune
Tahun Terbit: 2012
Jumlah Halaman: 302
Selamanya cinta bercerita tentang kisah
persahabatan empat orang – Reina, Dinda, Abe dan Teddy yang telah akrab sejak
SMA. Konflik-konflik ringan khas anak SMA mewarnai hari-hari mereka. Reina –
gadis sederhana berotak encer yang membuat beberapa temannya iri dan berusaha
mengusiknya, seperti tak pernah ambil pusing dengan hal itu. Meski saat sudah
benar-benar marah, ia tak segan mengambil tindakan dengan mendatangi langsung
orang yang mencari gara-gara dengannya. Hal itulah yang membuat Reina terlihat
berbeda dan menarik. Dan hal itu pullah yang membuat Abe menaruh perhatian
lebih pada Reina. Mulanya ia berusaha memungkiri bahwa perasaannya pada Reina
murni sekedar saying sebagai sahabat, tapi akhirnya dia sadar dia keliru. Nyatanya
perasaannya terus tumbuh dan tumbuh, meski tak kunjung membuatnya mampu
mengungkapkannya. Abe terlalu tidak yakin apakah Reina akan menerima cintanya,
dan takut jika ia mengungkapkan perasaanya Reina justru akan menjauh.
Dinda dan Teddy pun bukan tidak menyadari perasaan dua
sahabatnya itu. Meski akhirnya justru mereka berdua-lah yang lebih dulu ‘berani’
mengakui bahwa ada perasaan lebih juga diantara mereka. Sayangnya, hubungan lebih
dari sahabat antara Dinda dan Teddy membuat mereka harus menerima cobaan
persahabatan yang cukup berat. Dan hal itu membuat Reina semakin meyakini bahwa
pacaran dengan sahabat sendiri itu seperti inses.
Lalu, apakah Abe akhirnya memutuskan untuk selamanya
memendam cintanya pada Reina demi persahabatan mereka? Atau sebaliknya, dia bertekad
mengungkapkan perasaannya, tanpa peduli apapun resikonya? Yuk, baca Selamanya
Cinta :)
oOo
Secara keseluruhan novel
ini menarik, meskipun bisa dibilang temanya cukup klise. Bahasanya ringan dan
tidak berbelit-belit sehingga membuat kita sangat mudah memahami alur cerita. Hal
itu juga membuat novel ini dibaca saat kita sedang lelah pikiran tapi ingin
membaca (mungkin bahasa sederhananya: membaca sebagai hiburan aja).
Selamanya Cinta juga
berhasil membuat saya sangat merindukan masa SMA dan sahabat-sahabat saya. Formasi
persahabatan Reina, dkk sama persis dengan formasi persahabatan saya. Tapi Alhamdulillahnya,
sama sekali tidak ada ‘skandal cinta’ dalam persahabatan kami J.
Suasana masa SMA digambarkan dengan sangat baik oleh penulis. Konflik-konflik
yang dimunculkan juga cenderung tidak berlebihan dan natural. Tapi kemunculan
tokoh Jordy di bab-bab akhir beserta konflik yang ditimbulkannya memberikan
kesan ‘sinetron’ sekali.
Yang menarik lagi dari
novel ini adalah konsep ceritanya. Selamanya Cinta terdiri dari cerita di dalam
cerita. Kisah Reina-Abe-Dinda-Teddy sebenarnya merupakan tokoh rekaan dari Dita
yang kemudia ia jadikan sebuah novel – dan novel tersebut menjadi bagian
terbesar di novel Selamanya Cinta, untuk menceritakan masa SMA-nya dulu. Sederhanyana,
Dita menuliskan cerita masa SMA-nya menjadi sebuah novel. Endingnya. Ya,
begitulah… saya bingung menjelaskannya. Lebih baik baca sendiri :D
Emm, oh yaa… yang cukup
mengganjal, penggambaran tokoh Reina yang ceritanya penggambaran sosok Dita menurut
saya terasa berbeda. Maksudnya, mereka seperti penggambaran atas dua orang yang
berbeda. Tapi saya tidak bisa menjelaskan detail perbedaan karakter mereka. Perasaan
saya saja juga bisa jadi. Hihi.