Pernikahan adalah suatu
ikatan suci yang hampir semua orang ‘normal’ meniatkannya hanya sekali seumur
hidup. Untuk itu, tentu saja orang yang akan menikah akan sangat memikirkan
niat dan alasannya ketika hendak menikah. Dan cinta adalah hal yang paling sering
digunakan sebagai dasar sebuah pernikahan.
Sayangnya tidak begitu
dengan Talitha dan Ravey Malhotra– dua tokoh sentral dalam novel “A Miracle Of Touch” karya Riawani Elytha ini. Mereka berdua
menggunakan alasan ‘konyol’ untuk akhirnya memutuskan menikah. Talitha yang tak
ingin kehilangan ijin kerjanya di Singapura memutuskan menikah dengan Ravey
Malhotra yang merupakan permanent resident.
Sedangkan Ravey segera menyetujui ‘tawaran’ dari teman Talitha yang
merupakan terapis kecantikan keluarga Malhotra untuk menikah dengan Talitha
agar terhindar dari wanita pilihan ibunya, dan segudang alasan lainnya.
Judul buku: A Miracle Of Touch
Penulis: Riawani Elyta
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
No. ISBN: 978-979-22-9949-6
Tebal: 240 halaman
Ya, singkat kata
pernikahan mereka adalah pernikahan yang tidak sedikitpun didasari rasa cinta –
melainkan semata demi berbagai kepentingan pribadi mereka masing-masing. Tapi
apa lantas cinta tidak mungkin tumbuh di antara mereka? Tentu saja sangat
mungkin. Witing trisno jalaran soko
kulino kalau kata orang jawa. Apalagi Ravey dan Talitha telah dibingkai
sebuah ikatan yang membuat mereka sangat mungkin melakukan ‘kontak fisik’ –
yang menjadi pemantik rasa cinta yang perlahan mulai tumbuh.
Tapi apakah dengan
tumbuhnya cinta di antara mereka lalu membuat rumah tangga Talitha dan Ravey
membuat lebih mulus dan bahagia? Tidak. Ada bermacam rintangan yang dating
bertubi-tubi menguji seberapa kuat cinta mereka. Rintangan yang salah satunya
justru diprakarsai oleh Laksmi Malhotra – ibunda Ravey sendiri.
Ah, saya tidak ingin
membuat review novel ini terlalu panjang apalagi detail. Saya hanya berani
bilang novel ini very recommended untuk
teman-teman penikmat novel. Dan sekali lagi saya juga harus memuji si penulis
untuk karyanya kali ini. Semoga pujian saya kali ini benar-benar objektif,
bukan lantaran saya mendapatkan novel ini gratis karna menang event Giveaway-nya. Hehe
Membaca novel ini saya
seperti menonton film india. Detail tentang ke-khas-an warga keturunan India
dituturkan dengan sangat pas – mampu membangun feel India, tapi tidak berlebihan dan membuat booring. Saya biasanya nggak terlalu suka baca novel yang temanya
‘drama banget’. Tapi nggak tau kenapa baca novel ini kok saya enjoy yah?!
Beberapa waktu lalu saya
membaca sebuah thread ‘serem’ yang
berisi keheranan atas sebuah novel yang menang di sebuah event lomba, padahal
menurut banya orang yang nimbrung di thread tersebut merasa kulaitas novel itu
jauh dari pantas untuk menang. Nah, gara-gara itu saya jadi penasaran banget
sama novel AMOT ini. Secara novel ini kan pemenang berbakat lomba Amore yang
diadakan oleh Gramedia. Ya, penasaran pengen tau novel jebolan lomba ini memang
pantas menang nggak sih (setidaknya menurut saya). Dan jawabannya, sangat pantas! Saya
sampe sempat dibikin agak nggak percaya kalau novel ini menurut cerita si
penulis, ditulis dalam waktu sangat singkat. Wow!
Oh ya, satu lagi yang
bikin saya kagum sama Mbak Elyta. Yaitu, keistiqomahannya untuk menulis novel
romance yang ‘santun’. Pun dalam novel ‘A
Miracle Of Touch’ yang jelas-jelas mengangkat ide bahwa cinta bisa tumbuh
melalui ‘sentuhan’ ini, tak satu pun saya temui kata atau kalimat yang dengan
gamblang menyebutkan aktivitas-aktivitas untuk menguatkan ide itu. Diksinya
santun sekali, tapi sama sekali nggak bikin saya merasa ada yang kurang saat
membacanya.
Emm, kurang lengkap kali
ya kalo nggak ada kritikannya, hehe. Satu-satunya yang bikin saya agak janggal
adalah, keberadaan keluarga Talitha yang seperti ditiadakan sama sekali setelah
Talitha menikah dengan Ravey, lalu baru dimunculkan lagi menjelang bab-bab
terakhir. Jadi munculnya di bab awal sama bab-bab akhir aja gitu, ditengah sama
sekali nggak disinggung.
Tapi over all saya suka sama novel ini. Emm, kalo dibikin grafik untuk
beberapa novel Mbak Riawani Elyta yang sudah saya baca, saya menempatkan Hati
Memilih dan Yang Kedua pada ranking yang sama, lalu novel Perjalanan Hati satu
ranking di atasnya, dan novel A Miracle
Of Touch ini ada satu ranking lagi di atas Perjalanan Hati.
Aaaa... Jadi ini rangkingnya lebih tinggi dari Perjalanan Hati? Penasaraaaaan :)
BalasHapusIyaa Mbak, menurut saya lho ya tapii ;)
BalasHapus