Pages

Selasa, 18 Februari 2014

Inspirasi dari Rumah Cahaya

Inspirasi Dari Rumah Cahaya.  Saya tahu buku ini dari web Parenting Nabawiyah – yang diasuh oleh penulis buku tersebut, yaitu Ustadz Budi Ashari, yang wajahnya sering muncul di acara Khalifah di salah satu stasiun TV swasta. Lalu seorang sahabat dengan amat baik hatinya memesankan buku tersebut untuk saya sebagai hadiah :)

Judul buku: inspirasi dari Rumah Cahaya
Penulis: Budi Ashari, Lc
Penerbit: CS Publishing
Tebal: 175+xii

Saya membutuhkan waktu cukup lama untuk akhirnya bisa mengkhatamkan buku ini. Bukan, bukan karna buku ini sangat tebal – karna kenyataannya buku ini tak lebih dari 200 halaman. Lalu kenapa lama sekali? Karna sebuah pesan singkat dari si pemberi buku saat saya baru memulai membacanya, “semoga nggak hanya jadi buih, ya…”. Maka, saya berusaha sekali untuk membaca lalu menyerapnya sebaik mungkin – agar hikmah-hikmah di dalamnya tak hanya menjadi buih yang tak butuh waktu lama untuk hilang tanpa bekas.

Buku ini amat berbeda dengan buku-buku lain seputar rumah tangga yang pernah saya baca. Kalau buku-buku sebelumnya yang saya baca bisa dibilang bikin saya ‘mupeng’ pada beberapa bagian – karna menyuguhkan betapa indah kehidupan rumah tangga, maka tidak dengan buku ini. Inspirasi Dari Rumah Cahaya ini benar-benar sarat dengan ilmu dan focus mengangkat tentang bagaimana menjaga agar cahay dalam rumah tangga tidak pudar, dan menjadi ‘penghasil’ generasi luar biasa yang akan membesarkan Islam di muka bumi ini.

Saya suka sekali dengan buku ini. Meskipun mengangkat tema yang amat serius, tapi penyampaiannya amat ringan, bahasa yang digunakan pun amat sederhana sehingga mudah untuk dipahami. Penyusunan tema per bab juga menurut saya sistematis. Kelebihan lain dari buku ini, sekali lagi meskipun tergolong tipis, buku ini sangat ‘kaya’. Karna selain memaparkan konsep, buku ini juga dilengkapi dengan tips-tips aplikatif berkaitan dengan konsep yang dipaparkan, juga selipan kisah nyata. Lalu menjadi semakin kaya lagi dengan sisipan kisah-kisah teladan singkat.

Saya tipe orang yang tidak terlalu hobi membaca buku non-fiksi karna menurut saya membosankan. Tapi tidak dengan buku ini. Menurut saya buku ini sangat bagus untuk dibaca Umat Muslim, baik yang telah berumah tangga, maupun yang baru mempersiapkan rumah tangga – agar kita menjadi sadar, bahwa kita tak perlu mencari-cari ‘pedoman’ lain soal parenting dari sumber yang tidak relevan dengan Al-qur’an dan Sunnah, karna Islam sudah punya konsep parenting yang amat indah, yaitu parenting nabawiyah.

Walau bagaimanapun, karya manusia memang tidak bisa dihindarkan dari kekurangan. Pun dengan buku Inspirasi dari Rumah Cahaya ini. Kekurangan yang cukup mengganggu bagi saya adalah cukup banyaknya kesalahan pengetikan yang agak mengganggu. Juga sisipan kisah nyata yang penceritaannya kurang ‘nendang’. Selain itu, saya juga bertanya-tanya mengapa saya tidak bisa menemukan nomor ISBN di buku ini. Apakah itu berarti buku ini diterbitkan secara personal oleh pihak parenting nabawiyah?

Selain itu, setahu saya buku ini hanya dijual lewat website parenting nabawiyah, dan tidak dijual secara umum di toko buku. Betapa sayangnya buku sebagus ini tidak dijual secara umum, yang otomatis pasti akan membuat buku ini dikenal sangat terbatas. Ya, saya berharap sekali buku ini dijual di toko buku-toko buku besar, agar bisa diambil hikmahnya oleh masyarakat luas serta menjadi penyeimbang bagi menjamurnya buku-buku parenting berkonsep non Al-Qur’an dan Sunnah.

Rabu, 05 Februari 2014

A Miracle Of Touch: Baca Novel Serasa Nonton Film India



Pernikahan adalah suatu ikatan suci yang hampir semua orang ‘normal’ meniatkannya hanya sekali seumur hidup. Untuk itu, tentu saja orang yang akan menikah akan sangat memikirkan niat dan alasannya ketika hendak menikah. Dan cinta adalah hal yang paling sering digunakan sebagai dasar sebuah pernikahan.

Sayangnya tidak begitu dengan Talitha dan Ravey Malhotra– dua tokoh sentral dalam novel “A Miracle Of Touch”  karya Riawani Elytha ini. Mereka berdua menggunakan alasan ‘konyol’ untuk akhirnya memutuskan menikah. Talitha yang tak ingin kehilangan ijin kerjanya di Singapura memutuskan menikah dengan Ravey Malhotra yang merupakan permanent resident. Sedangkan Ravey segera menyetujui ‘tawaran’ dari teman Talitha yang merupakan terapis kecantikan keluarga Malhotra untuk menikah dengan Talitha agar terhindar dari wanita pilihan ibunya, dan segudang alasan lainnya.


Judul buku: A Miracle Of Touch
Penulis: Riawani Elyta
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
No. ISBN: 978-979-22-9949-6
Tebal: 240 halaman


Ya, singkat kata pernikahan mereka adalah pernikahan yang tidak sedikitpun didasari rasa cinta – melainkan semata demi berbagai kepentingan pribadi mereka masing-masing. Tapi apa lantas cinta tidak mungkin tumbuh di antara mereka? Tentu saja sangat mungkin. Witing trisno jalaran soko kulino kalau kata orang jawa. Apalagi Ravey dan Talitha telah dibingkai sebuah ikatan yang membuat mereka sangat mungkin melakukan ‘kontak fisik’ – yang menjadi pemantik rasa cinta yang perlahan mulai tumbuh.

Tapi apakah dengan tumbuhnya cinta di antara mereka lalu membuat rumah tangga Talitha dan Ravey membuat lebih mulus dan bahagia? Tidak. Ada bermacam rintangan yang dating bertubi-tubi menguji seberapa kuat cinta mereka. Rintangan yang salah satunya justru diprakarsai oleh Laksmi Malhotra – ibunda Ravey sendiri.

Ah, saya tidak ingin membuat review novel ini terlalu panjang apalagi detail. Saya hanya berani bilang novel ini very recommended untuk teman-teman penikmat novel. Dan sekali lagi saya juga harus memuji si penulis untuk karyanya kali ini. Semoga pujian saya kali ini benar-benar objektif, bukan lantaran saya mendapatkan novel ini gratis karna menang event Giveaway-nya. Hehe

Membaca novel ini saya seperti menonton film india. Detail tentang ke-khas-an warga keturunan India dituturkan dengan sangat pas – mampu membangun feel India, tapi tidak berlebihan dan membuat booring. Saya biasanya nggak terlalu suka baca novel yang temanya ‘drama banget’. Tapi nggak tau kenapa baca novel ini kok saya enjoy yah?!

Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah thread ‘serem’ yang berisi keheranan atas sebuah novel yang menang di sebuah event lomba, padahal menurut banya orang yang nimbrung di thread tersebut merasa kulaitas novel itu jauh dari pantas untuk menang. Nah, gara-gara itu saya jadi penasaran banget sama novel AMOT ini. Secara novel ini kan pemenang berbakat lomba Amore yang diadakan oleh Gramedia. Ya, penasaran pengen tau novel jebolan lomba ini memang pantas menang nggak sih (setidaknya menurut saya). Dan jawabannya, sangat pantas! Saya sampe sempat dibikin agak nggak percaya kalau novel ini menurut cerita si penulis, ditulis dalam waktu sangat singkat. Wow!

Oh ya, satu lagi yang bikin saya kagum sama Mbak Elyta. Yaitu, keistiqomahannya untuk menulis novel romance yang ‘santun’. Pun dalam novel ‘A Miracle Of Touch’ yang jelas-jelas mengangkat ide bahwa cinta bisa tumbuh melalui ‘sentuhan’ ini, tak satu pun saya temui kata atau kalimat yang dengan gamblang menyebutkan aktivitas-aktivitas untuk menguatkan ide itu. Diksinya santun sekali, tapi sama sekali nggak bikin saya merasa ada yang kurang saat membacanya.

Emm, kurang lengkap kali ya kalo nggak ada kritikannya, hehe. Satu-satunya yang bikin saya agak janggal adalah, keberadaan keluarga Talitha yang seperti ditiadakan sama sekali setelah Talitha menikah dengan Ravey, lalu baru dimunculkan lagi menjelang bab-bab terakhir. Jadi munculnya di bab awal sama bab-bab akhir aja gitu, ditengah sama sekali nggak disinggung.

Tapi over all saya suka sama novel ini. Emm, kalo dibikin grafik untuk beberapa novel Mbak Riawani Elyta yang sudah saya baca, saya menempatkan Hati Memilih dan Yang Kedua pada ranking yang sama, lalu novel Perjalanan Hati satu ranking di atasnya, dan novel A Miracle Of Touch ini ada satu ranking lagi di atas Perjalanan Hati.