“Hai...
nama saya
Athaya. Seorang web designer. Yup, saya memang geek, tapi saya juga stylish,
suka koleksi high heels dan memadankannya dengan cat kuku. Saya sedang cari pacar
calon suami. Kalau kamu tertarik, feel free to comment ya. Oh ya, umur saya 27
tahun. Sekarang kamu ngerti kan kenapa saya membuat iklan cari jodoh seperti
ini? yes, I’m absolutely pathetic. Problem?!”
Eits, tentu saja itu bukan tulisan saya. Itu sedikit cuplikan
synopsis di sampul belakang buku yang baru selesai saya baca! sebuah chicklit karya Mbak Octa NH yang berjudul “Geek in High Heels”, dan nggak sabar
untuk langsung menulis kesan saya terhadap buku ini. Ini karya Mbak Octa yang
saya baca.
Setelah
sekian lama nggak pernah lagi baca chicklit (kalo nggak salah terakhir SMA), Geek in High Heels ini sama sekali nggak
mengecewakan. Ringan, renyah, menghibur. Satu lagi,
saya selalu suka pada buku yang bikin saya jadi tahu tentang hal-hal yang
sebelumnya belum saya tahu. Untuk chicklit yang satu ini, saya jadi tahu tentang
apa itu istilah “geek”.
Kisah
cinta (segitiga) yang manis, tapi nggak di lebay antara Athaya-Ibra-Kelana
bikin saya senyum-senyum sendiri waktu baca, sekaligus gemes sama Athaya.
Aduuuh, Ibra itu tipe laki-laki yang… eemm, terlalu sayang deh dilewatkan, apalagi
disakiti :(
Tapi
emang sih menjalani hubungan kaya’ gitu kok sepertinya jadi mirip rutinitas
ngantor. Monoton, membosankan, nggak menarik. Jadi Athaya nggak salah banget
lebih tertarik sama Kelana yang spontan, romantic dengan caranya, dan penuh kejutan.
Kalao saya jadi Athaya sih kayaknya juga bakal susah banget ngambil keputusan.
Jadi,
Athaya akhirnya pilih siapa? Ibra yang mapan, ganteng, flamboyant… atau Kelana yang
brondong, (hanya) penulis, suka muncul dan ngilang sesukanya? Baca sendiri dong yaaa… nggak nyesel InsyaAllah kalo
lagi ngrasa butuh bacaan yang menghibur tapi nggak garing.
**Oh ya, saya suka cara Ibra maupun Kelana nembak Athaya.
Hihihi… info nggak penting, abaikan!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar